April 19, 2025

Bluefinsushithaialameda – Panduan Menjadi Reviewer Kuliner yang Profesional

Wisata kuliner telah menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia

10 Daftar Kuliner Jorok Broks!

Di dunia kuliner, ada makanan yang menggoda selera, memikat dari tampilan, hingga menggugah kenangan. Namun, ada juga kuliner yang disebut-sebut sebagai “jorok” — entah karena tampilannya, bahan bakunya, cara memasaknya, atau bahkan asal-usulnya yang bikin bulu kuduk berdiri. Tapi anehnya, justru kuliner-kuliner seperti ini sering bikin penasaran dan tetap punya penggemar fanatik.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 daftar kuliner “jorok” dari berbagai belahan dunia — termasuk dari Indonesia — yang meski bikin merinding, tetap eksis dan bahkan jadi ikon wisata kuliner ekstrem. Siap-siap, ya!


1. Cingur (Indonesia)

Siapa sangka bagian mulut sapi — lebih tepatnya hidung dan bibir — bisa jadi bahan kuliner? Cingur biasanya diolah menjadi rujak cingur, makanan khas Surabaya yang dicampur dengan petis, sayur, dan buah. Meskipun aromanya cukup menyengat dan tampilannya hitam kecokelatan, penggemarnya tetap banyak. Tapi bagi yang belum terbiasa, ini bisa jadi cukup ekstrem.


2. Surströmming (Swedia)

Kalau kamu pikir ikan asin Indonesia bau, coba cium surströmming — ikan haring yang difermentasi selama berbulan-bulan. Aromanya begitu menyengat sampai dilarang dibuka di tempat umum, terutama di pesawat terbang. Tapi anehnya, di Swedia utara, ini dianggap makanan tradisional yang lezat.


3. Jeroan Bakar Pinggir Jalan (Indonesia)

Jeroan seperti usus, babat, paru, atau ampela sering jadi favorit. Tapi yang jadi sorotan adalah bagaimana makanan ini kadang dijual di tempat yang terbuka, dengan penanganan yang jauh dari higienis. Sering kali, jeroan dicuci di sungai atau bahkan direbus pakai air bekas cucian. Tetap laku? Jelas. Bahkan sering jadi rebutan di malam hari.


4. Balut (Filipina)

Balut adalah telur bebek yang telah dibuahi dan mengandung embrio yang hampir berkembang sempurna — dengan paruh, bulu, dan tulang yang mulai terbentuk. Biasanya direbus dan dimakan langsung dari cangkangnya. Banyak orang Filipina menyukainya, tapi bagi yang belum terbiasa, makan janin bebek jelas bukan perkara mudah.


5. Tahu Sumedang yang Digoreng Ulang-Ulang (Indonesia)

Tahu ini sebetulnya enak — gurih, renyah di luar, lembut di dalam. Tapi sayangnya, ada oknum penjual yang menggoreng tahunya dengan minyak hitam pekat bekas berkali-kali pakai. Hasilnya memang renyah maksimal, tapi dari sisi kesehatan dan kebersihan… yah, bisa dibilang “jorok”.


6. Casu Marzu (Italia)

Casu Marzu adalah keju dari Sardinia yang terkenal karena… mengandung belatung hidup. Yup, keju ini sengaja dibiarkan membusuk sampai lalat bertelur di dalamnya. Larva tersebut membantu fermentasi keju, dan dipercaya menambah rasa. Kalau berani, kamu bisa makan keju ini lengkap dengan belatung yang masih bergerak.


7. Kaki Ayam Pasar Tradisional (Indonesia)

Kaki ayam bisa jadi hidangan yang enak kalau diolah bersih. Tapi beberapa kaki ayam yang dijual di pasar atau warung kaki lima, kadang masih terlihat kotor, dengan kuku panjang dan belum dibersihkan sempurna. Meski begitu, banyak yang tetap menyukainya, apalagi kalau dibuat jadi sop kaki ayam atau ceker pedas.


8. Hákarl (Islandia)

Ini adalah daging ikan hiu Greenland yang dikubur selama berbulan-bulan hingga membusuk, lalu dikeringkan dan disajikan dalam potongan kecil. Aromanya tajam — mirip amonia atau pembersih toilet. Bahkan chef terkenal Anthony Bourdain menyebut ini sebagai “makanan terburuk yang pernah dia coba.”


9. Soto Pinggir Jalan dengan Kuah Berulang (Indonesia)

Soto memang comfort food sejuta umat. Tapi tidak jarang ditemukan soto yang kuahnya tidak diganti dalam waktu lama, hanya ditambah-tambah terus dari hari ke hari. Ditambah lagi dengan lalapan dan sambal yang dibiarkan terbuka, mudah terpapar debu dan lalat. Tetap saja warungnya ramai!


10. Jus Jamu dengan Gelas Tidak Dicuci (Indonesia)

Beberapa pedagang jamu keliling atau jamu tradisional masih https://devinenailspacolumbiasc.com/ menggunakan gelas yang dicelup-celup di satu ember air tanpa sabun sebagai cara mencuci. Padahal gelas tersebut digunakan untuk pelanggan berbeda. Tapi bagi yang sudah biasa, mereka tetap percaya khasiatnya lebih penting daripada tampilannya.


Kenapa Tetap Populer?

Meski terlihat jorok atau tidak higienis, kuliner-kuliner di atas tetap digemari karena beberapa alasan:

  • Tradisi dan nostalgia
    Banyak makanan dianggap “warisan nenek moyang” dan punya nilai budaya tinggi.

  • Rasa yang khas dan sulit ditiru
    Kadang “jorok”-nya justru yang bikin beda dan unik.

  • Harga murah meriah
    Beberapa dari makanan di atas memang jadi pilihan karena murah dan mengenyangkan.

  • Faktor adrenalin & uji nyali
    Banyak orang penasaran mencoba makanan ekstrem sebagai tantangan pribadi.

BACA JUGA: Jamu Aceh: Pengaruh Rempah Jalur Sutra dalam Racikan

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.