April 26, 2025

Bluefinsushithaialameda – Panduan Menjadi Reviewer Kuliner yang Profesional

Wisata kuliner telah menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia

Keripik Ular: Renyah Tapi Psikologis

Di dunia kuliner, seringkali kita menemui makanan yang tak hanya menggugah selera, tetapi juga memicu rasa penasaran. Salah satunya adalah keripik ular, camilan yang mengundang reaksi beragam dari mereka yang mendengarnya. Bagi sebagian orang, keripik ular adalah sajian yang eksotis dan menggoda, namun bagi sebagian lainnya, hanya nama “ular” saja sudah cukup untuk membuatnya merasa geli dan tidak tertarik untuk mencicipinya.

Keripik ular menjadi makanan ekstrem yang mungkin tidak banyak ditemukan di pasar tradisional, tetapi cukup populer di beberapa daerah yang memiliki akses mudah ke sumber daya alam liar, termasuk ular. Namun, di balik rasa renyahnya, keripik ular menyimpan aspek psikologis yang memengaruhi minat masyarakat terhadap makanan ini.


🐍 Apa Itu Keripik Ular?

Keripik ular adalah camilan yang terbuat dari daging ular yang telah diproses, dipotong tipis, dan digoreng kering hingga renyah. Proses pembuatan keripik ular dimulai dengan mengolah daging ular yang telah dibersihkan dan dipisahkan dari tulangnya. Setelah itu, daging dipotong tipis, dibumbui dengan rempah-rempah, dan kemudian digoreng dalam minyak panas.

Di beberapa daerah, terutama di Asia Tenggara seperti Indonesia, keripik ular dianggap sebagai makanan yang eksotis dan bergizi. Daging ular sendiri dipercaya mengandung protein tinggi dan rendah lemak, sehingga bagi sebagian orang, keripik ular menjadi pilihan camilan yang lebih sehat daripada keripik biasa.


🔥 Cara Membuat Keripik Ular

Membuat keripik ular bukanlah hal yang sulit, meskipun dibutuhkan ketelitian dalam proses pemrosesan daging ular. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat keripik ular:

  1. Mempersiapkan Ular: Pilih jenis ular yang aman dikonsumsi, seperti ular piton atau ular sanca. Pastikan ular dalam keadaan segar dan tidak mengandung racun.

  2. Pembersihan dan Pemisahan Daging: Setelah ular dibersihkan dan dipotong, pisahkan daging dari tulangnya dengan hati-hati.

  3. Pengirisan: Potong daging ular menjadi irisan tipis-tipis agar bisa digoreng dengan renyah.

  4. Bumbu dan Perendam: Rendam irisan daging ular dalam bumbu rempah seperti bawang putih, garam, lada, dan rempah-rempah khas lainnya. Diamkan selama beberapa jam agar bumbu meresap.

  5. Penggorengan: Goreng irisan daging ular dalam minyak panas hingga berwarna kecokelatan dan renyah.

  6. Penyajian: Setelah keripik ular matang, tiriskan dan sajikan dalam wadah tertutup agar tetap renyah.


🧠 Faktor Psikologis dalam Makanan Ekstrem

Meskipun keripik ular memiliki rasa yang renyah dan enak, tidak dapat dipungkiri bahwa faktor psikologis menjadi hambatan utama bagi banyak orang untuk mencobanya. Nama “ular” itu sendiri sudah memicu rasa jijik atau takut pada sebagian besar orang, terutama bagi mereka yang memiliki fobia terhadap ular.

Psikologi makan mengungkapkan bahwa persepsi kita terhadap makanan dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya, budaya, dan bahkan gambar atau bentuk makanan itu sendiri. Bagi banyak orang, ular sebagai makhluk hidup mungkin dianggap kotor, berbahaya, atau menjijikkan, meskipun dalam kenyataannya, ular bisa menjadi sumber protein yang kaya.


🌍 Keripik Ular dalam Budaya Kuliner

Meskipun keripik ular bisa terdengar ekstrem bagi banyak orang, di beberapa negara, makanan ini dianggap sebagai camilan khas yang sangat nikmat. Di negara-negara seperti China, Thailand, dan Vietnam, ular adalah bagian dari kuliner rajazeus tradisional yang sering dihidangkan dalam berbagai bentuk, termasuk sup ular atau keripik ular. Dalam budaya ini, ular dipercaya memiliki khasiat pengobatan, seperti meningkatkan stamina dan kesehatan tubuh.

Di Indonesia, meskipun tidak sepopuler camilan lainnya, keripik ular sering dijadikan sajian eksotik yang disajikan di acara-acara tertentu atau dijual di pasar tradisional di beberapa daerah, terutama di kawasan Papua dan Sulawesi.


🤔 Mengapa Orang Mencoba Keripik Ular?

Meskipun keripik ular tidak bisa disebut sebagai makanan sehari-hari, ada beberapa alasan mengapa orang tetap tertarik untuk mencobanya:

  1. Penasaran: Banyak yang tertarik mencoba makanan ekstrem karena rasa penasaran atau ingin merasakan pengalaman baru.

  2. Sensasi Ekstrem: Makanan dengan bahan yang tidak biasa seperti ular sering kali dianggap sebagai tantangan kuliner yang menarik, terutama bagi mereka yang suka mencoba hal-hal baru.

  3. Nilai Gizi: Beberapa orang memilih keripik ular karena daging ular dipercaya mengandung protein tinggi dan rendah lemak, menjadikannya camilan yang lebih sehat dibandingkan camilan olahan lainnya.

BACA JUGA:  Sayur Pare: Pahitnya Bikin Merinding, Tapi Manfaatnya Bikin Kagum

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.