2025-05-17 | admin3

Dessert Street Food: Gulungan Kurma Goreng di Pasar Malam Diriyah

Di tengah gemerlap lampu dan aroma rempah-rempah yang khas dari Pasar Malam Diriyah, Arab Saudi, ada satu kudapan manis yang menarik perhatian banyak pengunjung—gulungan kurma goreng. Street food ini menjadi bintang baru di antara berbagai jajanan khas Timur Tengah yang disajikan di pasar malam bersejarah tersebut. Memadukan kelezatan buah kurma yang legit dengan kerenyahan kulit goreng keemasan, gulungan kurma goreng menciptakan sensasi rasa yang menggoda lidah dan sulit dilupakan.

Pasar Malam Diriyah: Perpaduan Tradisi dan Modernitas

Diriyah, yang terletak di pinggiran ibu kota Riyadh, merupakan kawasan bersejarah yang kini berkembang menjadi destinasi wisata dan budaya. Pasar malam di Diriyah bukan hanya tempat untuk berbelanja atau berjalan-jalan, tetapi juga surga kuliner bagi para pencinta makanan jalanan khas Timur Tengah.

Di antara aroma kabsa yang menggoda, kepulan asap dari daging panggang, dan deretan teh rempah tradisional, ada sesuatu yang menarik dari salah satu gerai kecil yang selalu dipadati pengunjung: gulungan kurma goreng yang disajikan hangat dengan taburan kayu manis atau saus karamel.

Kurma: Buah Sakral yang Diolah Kekinian

Kurma adalah buah yang tak bisa dipisahkan https://rajazeus.info/ dari budaya dan tradisi kuliner Arab. Biasanya dikonsumsi langsung sebagai camilan sehat atau sajian berbuka puasa, kini kurma diolah dengan pendekatan kreatif dalam bentuk dessert kekinian. Gulungan kurma goreng adalah salah satu hasil inovatif tersebut.

Proses pembuatannya cukup sederhana, namun membutuhkan ketelitian. Kurma pilihan—biasanya jenis Medjool yang besar dan manis—dibuang bijinya dan diisi dengan isian seperti keju krim, kacang almond, atau bahkan cokelat. Setelah itu, kurma dibungkus dengan kulit lumpia tipis, lalu digoreng dalam minyak panas hingga renyah keemasan. Hasilnya adalah perpaduan rasa manis, gurih, dan sedikit asin yang meledak dalam satu gigitan.

Pengalaman Makan yang Autentik dan Menyenangkan

Satu hal yang membuat gulungan kurma goreng ini begitu spesial adalah pengalaman makannya yang unik. Dihidangkan hangat dalam piring kecil dari rotan atau kertas daur ulang, jajanan ini biasanya dinikmati sambil berdiri atau berjalan-jalan menyusuri gang-gang sempit pasar malam. Aroma harum dari minyak dan kayu manis, ditambah suasana riuh rendah dari para penjual dan musisi jalanan, membuat pengalaman kuliner ini terasa autentik dan berkesan.

Sebagian penjual juga menawarkan varian topping, seperti gula bubuk, saus karamel asin (salted caramel), atau bahkan es krim vanila untuk pencinta manis sejati. Harga satu porsi gulungan kurma goreng cukup terjangkau, berkisar antara 10 hingga 15 riyal, membuatnya menjadi pilihan tepat bagi para wisatawan maupun warga lokal.

Lebih dari Sekadar Camilan

Gulungan kurma goreng tak hanya menawarkan cita rasa, tapi juga menggambarkan bagaimana kuliner jalanan bisa menjadi medium untuk melestarikan budaya sekaligus berinovasi. Di Diriyah, makanan tidak hanya soal kenyang, tapi juga bagian dari warisan dan kebanggaan lokal. Hadirnya kreasi seperti ini menunjukkan bagaimana makanan tradisional bisa disesuaikan dengan selera generasi muda tanpa menghilangkan nilai otentiknya.

Tak heran jika banyak pengunjung—baik lokal maupun mancanegara—menjadikan gulungan kurma goreng sebagai salah satu menu wajib coba saat mengunjungi Diriyah. Banyak dari mereka yang kemudian mengunggah foto jajanan ini di media sosial, membuatnya semakin viral dan diburu para pencinta kuliner.

BACA JUGA: Kuliner Pahit Khas Kazakhstan: Rasa Unik dari Tradisi Stepa

Share: Facebook Twitter Linkedin